Berdiam dengan Suara Lantang
Akan terlalu banyak tolak ukur yang dijadikan pencapaian. Beberapa lemari telah tertipu rapi, di mana kuncinya kemudian hilang dibawa zaman. Lainnya, masih dalam satu garis lurus fenomena yang diimpikan di siang bolong. Sebuah peristiwa akan berwujud lukisan kenangan dengan latar belakang hari yang cerah di bawah awan.
Sebuah tatanan baru diukir di atas kayu lapuk yang telah lama roboh. Beberapa kepik kemudian berkemas dan menggerutu, bahwa telah lampau saatnya untuk berpindah dari arena kenyamanan. Sebab adu banteng juga telah tamat di sore hari yang mendung. Karena sebuah teriakan, maka ukiran itu kembali ditatah, dengan atau tanpa pola yang sama.
Kabar juga mendadak pergi, beberapa burung bersiul girang. Menatap dan menetap di perjalanan migrasi sebab semesta yang menjadi majikannya telah bertitah melalui tanda-tanda. Beberapa penghuni kubur juga telah bangun dari tidurnya yang panjang. Wujud tak lagi berarti apa-apa, karena perkenalannya dengan waktu tak menyepakati akan bentuk, melainkan kenangan yang sebelumnya telah diukir oleh seseorang tanpa tangan.
Kadang begitulah hidup. Ungkap seseorang dengan melambaikan tangan. Bahwa laku bukan untuk dijual di media beberapa inchi. Material tak lagi barang mewah yang diperdagangkan bebas di pasar saham, tentang IHSG yang kemudian turun, banyak anak menangisi mainannya yang tak lagi berdiri. Ada kesedihan dan peluang diwaktu bersamaan.
Apapun itu, guratan terlihat nampak tebal, karena sang kekasih telah tidur pulas di samping kasur tipisnya. Baru kemarin, plastik pembungkus itu dilepas. Tak ada bunyi, menjadi tenang, gelap yang benar pekat. Tapi cahaya masih masuk melalui celah di atasnya. Kadang begitulah hidup.
Pada apa yang kemudian akan berjalan, setiap pejalan memilih jalannya masing-masing. Dari mereka kelinci-kelinci mulai berbaris, menopang dagu dengan tangan, membayangkan dan berimajinasi liar. Sebuah visual yang tak mungkin diraih hanya dengan berdiam diri dan menatapi sore yang pergi. Mimpi di malam dengan bulan separuh berkabar, bahwa hari mulai pagi. Banyak lubang yang harus ditutup walau perlahan, dan tentang apapun yang terjadi. Akan selalu ada alasan untuk menjadikannya nyata, bahwa senyum di hari ini adalah wujud syukur akan takdirNya.
Wsb, 9 Juli 2023