KM Kelimutu : Start a Journey

Ryan Prihantoro
3 min readMay 9, 2022

--

Dari speaker informasi yang tertempel di setiap ruang diinformasikan bahwa sidang isbat memutuskan bahwa tanggal 2 Mei 2022 jatuh sebagai hari pertama Syawal atau lebaran.

SELAMAT LEBARAN!!!

Perjalanan menggunakan kapal memiliki rasanya tersendiri.Ternyata hidup bukan hanya tentang harga, tapi bagaimana menikmati hidup itu sendiri,

mereka mereka yang tertidur di dak kapal bagian luar, mengganti popok anaknya dengan anak yang masih terlelap tanpa alas di dak kapal, menggunakan alas plastik bekas untuk tidur, pop mie sebagai andalan makan, kopi hitam dan kepulan asap rokok. Obrolan tentang hidup dan teriakan teriakan anak kecil yang meminta untuk pulang. Ternyata Yang Esa memiliki skenario bagi hidup hidup setiap orang berbeda. Ada yang memilih menjadi perantauan dan jauh dari rumah dan keluarga. Ada mereka yang tetap mengajak keluarganya merantau dan mencari uang di negeri seberang. Sebuah peruntungan keluar dari rumah. Perjalanan di Kapal Kelimutu ini memberikan kembali arti bagaimana pulang menjadi sensasi dan sangat berarti bagi banyak orang. Doa yang baik disampaikan bahwa negara memang harus hadir bagi mereka yang ingin pulang.

Ada yang bersusah payah untuk mencari jai diri sampai ke pulau seberang. Kena calo dengan harga tiket yang fantastis. Bertemu hal-hal mistis yang tak pernah diduga. Sesuap nasi yang dikejar siang dan malam. Tangan-tangan yang mulai keriput dan nafas yang cepat dan dangkal. Kamar mandi yang terkadang diisi bekas muntahan yang lupa disiram atau sekedar bapak-bapak yang ditertawakan bersama karena salah masuk kamar mandi wanita. Karena memang Bapaknya tidak melihat simbol kamar mandi wanita. Cukup menghibur dengan raut muka Bapak-Bapaknya yang terlampau malu.

Di saat sinyal handphone tak ada, internet tak tersambung disitulah cara menghabiskan waktu dengan handphone tak lagi bisa dilakukan. Namun, di sisi lain bercengkerama di tengah hembusan angin yang cukup kencang di kapal adalah cara untuk menghangatkan badan. Malam dan semakin malam rokok rokok kembali disulut di tengah kalimat perbincangan yang menguap ke langit. Di Tengah-tengah laut dan tak lagi menapak tanah. Ada kekhawatiran dan sebuah harapan.

Namun, malam terasa tak pernah padam. Puluhan manusia duduk melingkar, satu dua menikmati secangkir kopi hitam seharga Rp10.000 dengan gelas plastik dan di setiap sudut tong sampah tersedia. Tiba-tiba seorang anak laki-laki yang tak dikenal minta ditemani ke kamar mandi karena takut. Sebegitu lucunya, sebab takut karena ada cermin yang besar.

Mereka yang tertidur dan toleransi dengan teriakan teriakan anak kecil yang berisik. Dan sopan santun dengan mengucapkan permisi setiap melewati orang orang yang sedang duduk duduk. Dari sebuah kapal kehidupan terasa hidup dari sebuah obrolan. Bagaimana tidak, pilihan saat jalan dan bergoyang karena dari mulai sore hari sampai jam 9 malam angin dan ombak semakin kencang. Rasa mual kian hadir dan makin terasa. Kepala yang sedikit demi sedikit terasa pusing, kemudian suara ombak yang terasa latar suara yang tidak memiliki tombol on off. Dari Kelimutu ada perjalanan panjang yang ingin dituju.

Kapal Kelimutu

Di Tengah Laut Jawa

1 Mei 2022

--

--

No responses yet