Misi Kaum Beetle
Bagian I
Kepala dan ekor pada kaum Kumbang menjadi jualan yang laris manis di mimbar-mimbar. Status dan sosial adalah dikotomi yang terus disuarakan lantang. Di jalan-jalan, di angkringan, di perempatan jalan, di trotoar, di singgasana Bapak dan Ibu wakil para Kumbang, serta di dalam sebuah lemari. Tak pernah ada yang tahu tentang retorika yang sedang disusun rapi oleh para kumbang bubuk kayu yang mendiami cukup lama area terlarang tersebut. Di sela-sela kecil di sisi-sisi engsel pintu lemari, di balik tumpukan baju yang jarang dipakai, pada beberapa kaum di tanah dan di pojok-pojok rumah tak terawat.
Mereka telah siap dengan kemungkinan terburuk dan dunia baru yang dinamakan victorie. Demi cita-cita adiluhung nan diidam-idamkan semua kaum. Narasi yang cukup hangat dan terus menggelora digulingkan oleh para konspirator. Adalah puncak kesuksesan dari sebuah mimpi yaitu kesetaraan. Begitu rapi sebuah perencanaan membumi hanguskan bagian-bagian lemari. Semua sudah dikumpulkan, doktrin-doktrin sudah menjadi sarapan di tiap-tiap keluarga kumbang bubuk kayu. Cuci otak adalah cita-cita para kaum muda intelektual yang di sekolahkan di seberang jalan di bumi Kumbang Bubuk Kayu. Nama kaum mereka telah tersohor dengan megah di kancah internasional dengan sebutan Silent Destroyer.
Bukan hanya masa sekarang. Sejarah telah mencatat dengan tinta darah bahwa kaum Kumbang Bubuk Kayu telah mengukir dan menuliskan sejarah mereka sendiri. Tak perlu memahami aksara yang beraneka warna. Karena setiap makhluk sejatinya pernah mendengar kesunyian dari kaum Powderpost Beetle. Bukti artefak dan prasasti tersimpan rapi di museum-museum yang makin berdebu. Mars perjuangan masih disimpan rapi dalam kaset pita oleh para kolektor.
Di era 9.0 visi dan misi dari KBK hanyalah satu, yaitu merobohkan lemari kayu Nangka atau lebih banyak dikenal oleh kaum proletar kumbang dengan Artocarpus heterophyllus. Sejak era 4.0 atau mungkin era 4.5 kaisar KBK saat itu memiliki cita-cita agung untuk bisa merobohkan lemari di sebuah rumah tua.
Sang Kaisar memang dikenal visioner, pada masa kepemimpinannya juga telah terukir sejarah dengan mencatatkan rekor melubangi 1000 usuk genteng Swietenia macrophylla yang dikenal begitu anggun dan bermartabat. Kaisar memang menyukai ketidakserasian dalam segi kultural dan estetika. Terlebih kepada bangunan dan perkawinan pola pikir.
Aksi mereka rencananya akan dilaksanakan saat bulan tinggal separo. Di saat itu sebagian rakyat diminta menjaga rumah dan menepuk nepuk pantat seraya menyanyikan mars berulang-ulang. Sedangkan, anak-anak harus dibungkus plastik dan dimasukkan ke dalam botol mineral untuk diinkubasi, karena apabila revolusi ini gagal, masih tersisa pembangkang norma yang tetap luhur meneruskan sebuah perjuangan.
Jargon yang disuarakan ke langit dan seolah menghujani langitan terdengar gemuruh, yaitu :
où il est là, alors il est là
où il est là, alors il est là
où il est là, alors il est là