Saat Kamu Berada Di Luar Angkasa
Apa yang pertama kali kamu pikirkan saat sampai di sana? Mencari toiletkah? Mencari tahu bagaimana nanti air pipismu terbang? Atau ingin selfie dengan berbagai model gaya? Apapun itu, kamu sampai di angkasa saat ini juga.
Kemudian berjalannya waktu, apakah di sana kamu akan menemukan sebuah kesepian yang mendera terus menerus. Tak ada teman, berkumpul dan ngopipun sepertinya tak mampu sembari menertawakan kebodohan seseorang. Atau kamu akan menjadi vlogger luar angkasa dengan mengandai andai bahwa bahagia menjadi manusia seorang diri di semesta antah berantah.
Memang, ada yang tetap bercita cita menuju luar angkasa. Dengan dan keinginan menjadi seseorang yang hanya pernah. Maksud dan tujuan lainnya, seperti nampak glamor dan istimewa. Apakah benar seperti itu? Atau itu hanyalah sebuah ekspektasi, atau hanyalah sebuah pelarian dari kondisi sekarang?
Nampaknya, hal itu juga yang perlu dipikirkan kembali. Bagaimana menjadi makhluk sosial yang tidak bersosial. Hanya besi dan batu sebagai tempat bercerita. Nampaknya akan kosong, barangkali.
Maka dari itu, apapun kondisimu hari ini. Adalah rasa syukur yang cukup. Bahwa ditakdirkan sebagai manusia dengan dikelilingi manusia. Ya, walaupun masalah tetap akan silih berganti datang dan terlewati. Tapi, mengucapkan selamat pagi pada seseorang, memberikan senyum di pagi hari pada sesama manusia. Masih menjadi alasan yang cukup untuk mengatakan bahwa tak perlu ke luar angkasa untuk bahagia.
Harimu memang terkadang berat. Tapi pelangi akan datang bukan, setelah hujan badai yang besar. Matahari pagi masih muncul setelah malam yang panjang dan jatah bahagiamu kembali muncul saat bisa ikhlas dan bersyukur.
Sekarang, cukup bersemangat dan menikmati hari menjadi tutur kata yang jangan pernah dilupakan. Tentang hari hari berat, tentang masa masa menyedihkan. Semua sesuai porsinya bukan. Akan selalu ada alasan untuk bangkit kembali, meniti jalan berbatu sebelum sampai pada keindahan air terjun rasa cukup yang tak pernah mengering.
Takdir Tuhan memang rahasia, tak usah mengusiknya. Cukup berusaha dan berdoa bukan. Doa ibumu masih selalu didengar Tuhan dan doa yang sangat magic untuk berubah menjadi lebih baik. Tak apa jika sekarang berselimut dosa tebal. Segera ambil peralatan bersih diri dan mandi. Air masih sejuk dan segar saat menetes di kepala. Kantuk juga tiba tiba lenyap saat itu.
Kadang hanya butuh jeda untuk kembali berlari, ada mereka yang melihatmu berlari, berdoa dengan sungguh dan berharap yang terbaik. Maka, kado istimewa bagi mereka melihatmu sehat, tumbuh, dan mencapai apa yang diinginkan. Maka membahagiakan mereka juga bahagiamukan.
Pencipta telah sempurna menciptakan dan mengamanahkan kodrat sebagai manusia. Tak ada yang tertukar dari Kuasa Tuhan. Mau bagaimanapun, sadar, bahwa kita adalah segumpal tanah yang diberi nyawa. Sebuah makhluk yang tetap menjadi hamba.