Yang Tidak Bisa Kamu Lakukan Sebelum Jam 8 Pagi
Beberapa dari kita berpikir bahwa semua bisa kita lakukan dengan kerja keras, perjuangan yang tidak kenal lelah dan semangat yang membara. Beberapa yang lainnya memiliki mazhab dari kalimat-kalimat motivasi yang terus beranak pinak dan melekat kuat. Layaknya doktrin, kalimat itu menjadi senjata pamungkas melawan pergolakan hati di setiap hari, ribut-ribut dengan tetangga, dimarahi bos dan mungkin memiliki anak kecil yang selalu rewel.
Sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahwa manusia juga memiliki keterbatasan. Walaupun memang informasinya makhluk hidup paling sempurna adalah manusia, dan mungkin beberapa penggemar tertentu men-cap diri dan kumpulan mereka sebagai dewa, karena lebih sempurna dibanding yang lain. Tak apa dan tidak menjadi masalah, sebab tidak semua tulisan mencari benar dan salah. Beberapa tulisan dan seperti tulisan ini hanya perlu untuk dibaca dan cukup.
Namun, saat masih menginjak tanah dan tidak memiliki sayap untuk terbang. Rasa-rasanya manusia tetap memiliki keterbatasan. Layaknya jangkrik, harimau Sumatera yang beberapa hari kemarin mati karena jeratan babi katanya, maupun alien yang dikisahkan memiliki kepintaran berkali lipat dari manusia. Ya, serba kemungkinan dan asumsi dipersilahkan, selama meja masih kosong dan masakan santap malam belum tersaji.
Beberapa keterbatasan itu juga termakhtub oleh jam. Bagaimana tidak, manusia-manusia tidak ngapa-ngapain selama 2 jam, hanya bernafas seharian tanpa melakukan apa-apa, waktu-informasinya tetap akan berjalan 24 jam. Betul 24 jam sehari dan 168 jam seminggu.
Dari 24 jam dalam sehari ini, beberapa membaginya menjadi pagi, siang, sore dan malam. Beberapa memberi imbuhan petang, tengah-baik itu siang maupun malam dan senja. Mungkin beberapa lagi imbuhan yang lain. Terkhusus untuk manusia yang selalu terlambat dengan pagi. Ada keberuntungan yang selalu menghampiri, karena mereka-mereka dan saya misalnya, tidak perlu khawatir. Khawatir kenapa?
Sebab beberapa hal ini tidak bisa dilakukan dari bangun tidur sampai sebelum jam 8 pagi
- Tidak Bisa Membangun Candi
Cerita Roro Jonggrang dan Candi Prambanan adalah kisah yang agung. Bagaimana tidak, dengan bantuan Jin, Bandung Bondowoso dapat membuat candi dalam jumlah lebih dari 27 candi. Apa daya manusia umur dua puluhan yang beberapa mulai terasa sakit pinggang kelamaan tidur. Membangun candi dari fase bangun tidur sampai sebelum jam 8 cukup mustahil. Sebuah fenomena yang biasa saja. Ehm mungkin kalau bangun candi belum bisa, tapi kalau bangunin doi maybe-lah ya
2. Tidak Bisa Naik Pesawat Pangkalan Bun — Semarang (PP)
Beberapa dari manusia Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) terbangun di kala matahari sudah cukup bersinar dan cahayanya masuk melalui ventilasi atau jendela kamar. Sedangkan, penerbangan paling pagi hari (case tanggal 7 Mei 2022) dari Pangkalan Bun ke Semarang jam 07.45 WIB dengan waktu penerbangan 1 jam 10 menit. Kecuali, di parkiran sudah tersedia buroq dengan pramugari yang memeragakan petunjuk keamanan penerbangan sipil.
3. Bertemu Freddie Mercury
Semoga beliau tenang di sisiNya. Aktifitas selanjutnya yang tidak bisa dilakukan lagi adalah bertemu dengan penyanyi papan atas seperti Freddie Mercury. Sejatinya tak hanya pagi, melainkan siang sore dan malampun akan cukup kesulitan. Karena terhitung sejak 24 November 1991 almarhum telah menghembuskan nafas terakhirnya. Sekali lagi semoga almarhum tenang di sisiNya.
4. Buang Air Besar Di Puncak Gunung Kembang
Pagi hari adalah fase sering untuk ritual panggilan alam. Buang hajat menjadi tradisi dan neuron di otak telah sigap menanggapi reaksi otot perut dan otot dubur. Rutinitas yang tidak bisa lepas dari beberapa orang ini akan sulit dilakukan sebelum jam 8 pagi apabila harus memaksakan boker di Puncak Gunung Kembang. Mungkin akan banyak yang berpikir kalau malamnya pergi naik gunung terlebih dahulu, tentunya akan bisa. Memang betul kemungkinan akan bisa, tapi dilihat dari tanggal, perhari ini sudah tanggal 28 April 2022 dan kemungkinan 4 hari lagi lebaran, sepertinya agenda mempersiapkan lebaran menjadi lebih prioritas untuk beberapa orang apabila dibandingkan naik ke puncak Gunung Kembang di saat sekarang.
Oh iya, Gunung Kembang ini berada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Informasi yang pernah didengar bahwa Gunung Kembang berpotensial menjadi salah satu gunung percontohan di Indonesia (apabila ada kekeliruan mohon maaf) dan kemungkinan besar mendapat pengalaman tak terlupakan apabila yang hobi mendaki mampir ke sana. Selain, penghuni base camp yang memanusiakan sekali manusia, aturan yang ketat terkait sampah dan logistik yang harus dipersiapkan sebelum naik gunung menjadi wajah baru bagi pengelolaan base camp yang keren. Semoga teman-teman Celeng di Gunung Kembang selalu diberi kesehatan.
5. Terlalu Ngoyo untuk Melangsungkan Pernikahan
Terakhir, Bangun tidur, ke kamar mandi sebentar, cek hp kemudian menikah sebelum jam 8 pagi adalah riwayat hidup yang cukup kasihan. Bahwa 168 jam seminggu atau 8.760 jam dalam setahun masih tidak cukup mencari jam-jam yang cukup ideal untuk melangsungkan pernikahan. Bukannya salah atau benar karena tulisan ini tidak berbicara mengenai benar dan salah, hanya saja sepertinya kurang luwes dan rodok ngoyo.
Tapi, perihal pernikahan semoga yang sudah menikah selalu Sakinah Mawadah Warohmah, yang belum menikah dan ingin menikah dimudahkan jalannya, dan yang tidak ingin menikah semoga semakin diperteguh keyakinannya.
Akhir kata, manusia cukup kasihan kalau terus menerus tegang dan serius. Bahasa universal untuk beberapa hal masih masyuk saat digaungkan dengan bahasa humoris. Minimal mengatakan dan mendengarkan dengan menghasilkan respon senyum yang cukup menghibur. Yo sak cukupe dan sak luwese hehe
Pangkalan Bun
28 April 2022